Ada suatu tema yang saya rasakan selalu hangat untuk dibahas. Yaitu Jodoh dan Rizki. Mungkin ada yang menulisnya dengan rezki, atau rejeki, atau mungkin yang, yang jelas maksudnya sama.
Saya ingin berbagi cerita. Cerita ini cerita nyata. Tetapi
tokoh dan tempatnya saya ubah sedemikian rupa. Namun tetap menjaga eksistensi
konten cerita.
Saya punya teman, yang bercerita tentang rencananya akan
menikah dengan seorang Duda. Duda kaya dan sudah punya beberapa anak. Hampir
semua anak anaknya ikut dengan mantan istrinya. Ia punya pekerjaan yang sangat
mapan, masih muda, berpostur biasa. Secara fisik, semuanya biasa saja, tidak ada
yang wah. Mudah bergaul, luas pergaulannya dan sangat sangat berkecukupan. Ia
dari kalangan baik baik, dan hal tersebut terus ia jaga dengan baik selama
menduda.
Belum terlalu lama menduda, iapun berkenalan dengan teman
saya itu. Teman saya itu orangnya termasuk cantik, berpostur normal, padat dan
tinggi semampai. Kulitnya halus. Budi bahasanya bagus. Sehingga tidak
mengherankan banyak yang tertarik dengannya. Dan ia dari kalangan keluarga
biasa biasa saja. Ia ditunjang juga dengan pendidikannya yang sangat bagus.
Sehingga dengan mudah ia bisa masuk ke suatu perusahaan ternama kaliber
nasional dan mendapat posisi yang bagus. Pada perusahaan tersebut ia menduduki
posisi yang berhubungan dengan pelanggan perusahaannya. Sehingga dari posisi
tersebutlah ia menjadi kenal dan bergaul dengan duda tadi.
Pertemanannya dari hari ke hari semakin menjadi, semakin
mendekat. Sehingga singkat cerita hubungan merekapun mangarah ke hubungan yang
serius. Sehingga hubungannya inipun diketahuilah oleh keluarga teman saya ini. Sontak
keluarganya pun bereaksi terhadap hubungannya ini. Ada yang menolak. Tapi
banyak yang mendiamkannya saja tanpa menunjukkan reaksi yang jelas. Nggak jelas
yang diam ini menolak atau menerima. Lumayan besar reaksi yang menolak ini,
dengan berbagai daya dan upaya dilakukan untuk membubarkan hubungan tersebut.
Suasanapun saat itu semankin meruncing, sehingga keadaanpun memaksa untuk
membuat keputusan akan hal ini. Yang akhirnya yang menolakpun terpaksa menerima
atau berdiam diri. Pada hari yang telah ditetapkan, akhirnya merekapun
melangsungkan pernihakannya dengan lancar dan baik. Merekapun hidup berbahagia
sampai saat ini.
Makna yang menarik bagi saya dalam hal itu yaitu cinta yang
sama sekali tidak ada itu bisa ditumbuhkan demi salah satu elemen pengusung
kelangsungan hidup yang lebih baik. Mungkin hal itu baik, entahlah. Terima
kasih.